Friday 31 May 2013


"Dua anak lebih baik.”Ini merupakan slogan program KB (Keluarga Berencana) yang sangat gencar-gencarnya diserukan oleh pemerintah guna mengatasi ledakan penduduk.Berbagai masalah ditimbulkan dari kependudukan ini.
Sebagaimana kita ketahui bersama, Indonesia menduduki peringkat  keempat dalam besarnya jumlah penduduk setelah China, India, dan Amerika Serikat.Lonjakan penduduk yang sangat tinggi atau baby booming di Indonesia akan berdampak sangat luas, termasuk juga dampak bagi ekologi atau lingkungan hidup. Di Indonesia dengan ledakan penduduk saat ini, mengakibatkan banyak dampak sosial yaitu kemiskinan, pengangguran, rendahnya tingkat kesehatan, rendahnya tingkat pendidikan serta mengalami krisis pangan. Bahkan di dunia pun terjadi krisis pangan global.
Di daerah perkotaan yang semakin banyak terjadi urbanisasi karena orang-orang desa yang dulunya berkecukupan pangan namun tidak menikmati pembangunan mulai berbondong-bondong pindah ke kota.Fenomena ini menambah beban hidup di perkotaan yang jumlah penduduknya tidak seimbang dengan ketersediaan lahan.Hampir setiap tahunnya jumlah penduduk di kota meningkat akibat arus urbanisasi yang berarti kebutuhan tempat tinggal, makanan, ketersediaan air bersih juga meningkat.Penduduk yang tidak memiliki tempat tinggal yang layak membuat bangunan kumuh di bawah jembatan atau di pinggiran kota-kota besar.Hal ini tentunya akan menimbulkan slum area (bangunan kumuh) mewabah.
Masyarakat yang kurang mampu jarang yang memperhatikan kesehatannya mereka. Mereka terkadang bekerja terlalu keras hingga melampaui daya kerja manusia pada umumnya demi memperoleh gaji/pendapatan yang lebih baik.Padahal hal ini sangat mengganggu kesehatan mereka. Karena pendapatan/penghasilan yang kecil tidak sesuai dengan kebutuhan hidup mereka maka tentu saja banyak aspek yang tidak terpenuhi.Selain itu, pemenuhan sarana kesehatan masih belum seimbang dengan jumlah penduduk yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Kurangnya lapangan pekerjaan di desa juga mempengaruhi penduduk untuk melakukan urbanisasi.Mereka merantau ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dibanding harus bertani di desa.Karena generasi muda tidak ada yang mau menjadi petani.Padahal umumnya mereka kurang memiliki keterampilan yang layak sehingga banyak  SDM dari desa yang tidak terpakai.
Faktor pendidikan yang masih rendah juga turut mempengaruh banyaknya pengangguran di negeri kita ini.Harusnya mereka menikmati indahnya duduk di bangku sekolahan namun karena faktor ekonomi orang tua mereka tak mampu untuk menyekolahkan anak-anaknya.Sehingga mau tidak mau mereka harus putus sekolah dan tidak memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Di daerah perkotaan yang semakin banyak terjadi urbanisasi karena orang-orang desa yang dulunya berkecukupan pangan namun tidak menikmati pembangunan mulai berbondong-bondong pindah ke kota.Fenomena ini menambah beban hidup di perkotaan yang jumlah penduduknya tidak seimbang dengan ketersediaan lahan.Hampir setiap tahunnya jumlah penduduk di kota meningkat akibat arus urbanisasi yang berarti kebutuhan tempat tinggal, makanan, ketersediaan air bersih juga meningkat.Penduduk yang tidak memiliki tempat tinggal yang layak membuat bangunan kumuh di bawah jembatan atau di pinggiran kota-kota besar.Hal ini tentunya akan menimbulkan slum area (bangunan kumuh) mewabah.
Masalah kependudukan ini yang akhirnya berujung pada masalah sosial dan kerusakan lingkungan merupakan masalah yang tak kunjung selesai di negeri kita ini harusnya menyedot perhatian besar dari pemerintah.
Perubahan di negeri kita ini tak akan berarah ke postif jika tak ada kerjasama antar warga negara. Butuh kesadaran besar bagi tiap warga negara, khususnya pasangan yang baru menikah, untuk merencanakan jumlah anak.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan pemerintah guna menanggulangi masalah kependudukan, yaitu:
1.   Pemerintah harusnya membuat program pembatasan anak yang lebih tegas lagi.Misalnya untuk setiap pasangan suami istri memiliki maksimal 2 anak, lebih dari itu pemerintah memberikan sanksi kepada pelanggar. Hal ini dimaksudkan untuk menekan laju pertumbuhan penduduk.
2. Mengadakan program “setiap rumah wajib memiliki tanaman”.Tujuannya untuk meminimalizir pemanasan global. Jika rumah tidak memiliki pekarangan yang cukup luas, maka kita bisa memanfaatkan pot atau apa pun yang bisa digunakan sebagai media tanam untuk tanaman.
3.  Meningkatkan sumber daya ekonomi yang dimiliki penduduk miskin Misalnya dengan mengoptimalkan pemanfaatan lahan pertanian yang sempit dengan intensifikasi pertanian, memberikan bekal keterampilan untuk mengolah barang-barang bekas di sekitarnya, misalnya kaleng bekas, besi bekas, plastik bekas, membimbing penduduk untuk jeli memerhatikan dan memanfaatkan peluang usaha di sekitarnya
4.      Mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan serta membangun sarana-sarana kesehatan, seperti puskesmas, rumah sakit, dan lain-lain.
5.      Mutu pendidikan yang rendah dapat ditingkatkan melalui pemberian beasiswa bagi siswa yang berprestasi agar lebih termotivasi belajar.Serta peningkatan mutu guru dalam mengajar melalui penataran-penataran.


SUMBER :